Ngulik Resep Restoran Barat: Review Makanan yang Bikin Penasaran

Ngulik Resep Restoran Barat: Review Makanan yang Bikin Penasaran

Aku selalu punya rasa ingin tahu yang nggak bisa diem kalau ketemu hidangan barat yang tampilannya menggoda. Entah itu saus yang mengkilap, daging yang nampak juicy, atau krem yang begitu lembut — semuanya bikin jari-jariku kepo, pengen nyoba bikin sendiri. Kali ini aku cerita soal beberapa makanan barat yang sempat aku coba di beberapa resto, dan usaha “ngulik” resep khasnya di dapur rumah. Oh ya, kalau lagi cari referensi resto yang sering jadi inspirasi, aku sempat mampir ke carmelsgrill juga.

Review singkat: suasana, plating, rasa

Kalau mau jujur, pengalaman makan di resto barat itu bukan cuma soal makanannya sendiri. Suasana dan plating punya peran besar. Di satu tempat yang aku kunjungi, steak datang dengan permukaan karamelisasi sempurna, dilapisi saus bawang merah yang sedikit asam manis. Dipotong, keluar jusnya — itu momen kecil yang bikin aku senyum sendiri. Di tempat lain, pasta krim truffle datang seperti awan lembut; aromanya kuat, sedikit mengundang kontroversi karena ada yang bilang “keterlaluan”, tapi buat aku itu justru nikmat.

Plating di restoran biasanya rapi, estetis—piring putih, hias microgreens, dan sedikit saus disapukan artistik di samping. Cuma ya, kenyataannya kita nggak selalu punya banyak bahan mahal di rumah. Makanya aku suka bereksperimen: meniru teknik plating sederhana tapi tetap “Instagrammable”, tanpa mengorbankan rasa.

Ngulik resep resto: Creamy Truffle Mushroom Pasta (versi rumah)

Ini salah satu yang paling sering bikin penasaran: pasta krim truffle yang lembut dan harum. Resep asli resto sering pakai minyak/truffle oil mahal atau bahkan irisan truffle segar. Versi rumahku mencoba menyeimbangkan rasa dengan bahan yang lebih gampang ditemui.

Untuk 2 porsi, bahan yang kubuat: 200 gr pasta fettuccine, 200 gr jamur campur (champignon + shitake), 2 sdm mentega, 1 siung bawang putih cincang, 150 ml krim kental, 50 gr keju parmesan parut, garam & lada, 1 sdt minyak truffle (opsional), peterseli untuk taburan.

Langkah: panaskan mentega, tumis bawang putih sampai harum. Masukkan jamur, masak sampai airnya keluar dan menguap sedikit. Tambahkan krim kental, kecilkan api, masukkan parmesan, aduk sampai saus mengental. Koreksi rasa dengan garam lada. Campurkan pasta yang sudah direbus al dente ke saus, aduk cepat. Matikan api, tambahkan minyak truffle sedikit demi sedikit — cukup untuk aroma. Taburi peterseli. Sederhana tapi terasa “restoran”.

Ngomong santai: tips biar rasanya nggak nanggung

Triknya bukan cuma di bahan mahal. Teknik kecil bisa bikin bedanya: jangan overcook pasta, perhatikan konsistensi saus (harus agak kental supaya nempel di pasta), dan jangan pelit garam — garam itu pengangkat rasa. Kalau mau sensasi lebih, panggang sedikit jamur dulu untuk menambah rasa karamel alami.

Ngomong-ngomong, ada juga resep yang sempat jadi obsesi aku: Schnitzel ala restoran. Renyahnya kulit, lembut dagingnya, saus lemon butternya yang segar. Di dapur rumah, aku mengganti proses double-breading supaya hasilnya tetap garing tanpa harus deep fry lama. Panaskan minyak agak lebih banyak, gunakan panko untuk tekstur ekstra, dan jangan lupa istirahat sejenak setelah digoreng agar tidak lembek.

Pencicipan terakhir: nilai plus dan minus

Aku selalu menilai makanan restoran dari tiga hal: rasa, konsistensi, dan apakah ada “kejutan” kecil. Rasa: kalau hidangan berhasil membawamu lewat tekstur dan lapisan rasa, nilai tinggi. Konsistensi: penting supaya pengalaman di rumah mirip dengan resto. Kejutan: elemen kecil seperti jus lemon, taburan rempah, atau minyak aromatik bisa membuat hidangan sederhana terasa premium.

Minusnya? Kadang bahan mahal susah didapat. Kadang teknik yang dipakai chef susah ditiru di dapur biasa. Tapi itu justru tantangannya seru. Bagi aku, bagian terbaik dari ngulik resep restoran adalah proses belajar dan momen saat keluarga atau teman bilang, “Enak nih, kayak yang di resto!”

Kalau kamu penasaran dan mau aku tulis versi resep lain—misalnya burger dengan saus rahasia resto atau steak dengan butter-herb—tinggal bilang. Kita bisa coba bongkar bareng-bareng dan bikin versi rumahan yang tetep bikin ngiler.

Leave a Reply